Share to educated

KULIAH NOL RUPIAH

Hello sahabat blogger semua yang semoga senantiasa dalam keadaan sehat walafiat dan senantiasa berbahagia. Setelah sekian lamanya vakum dari dunia blogging, tulis menulis dan berbagi inpirasi tiba-tiba saja muncul lagi keinginan buat nge share ke temen-temen tentang my life journey yang sempat tertunda.
sebenernya saya agak takut buat nulis kisah saya di blog, takut di anggap sok ngeksis.
tapi pada intinya saya berharap dengan berbagi kisah ini ada sisi manfaat yang bisa di bagikan. yup temen temen semuanya langsung saja.
CHAPTER ONE "KULIAH NOL RUPIAH".

waktu itu saya menginjak kelas 9 SMP di salah satu sekolah menengah pertama negeri. memiliki background keluarga yang hampir semuanya terjun di dunia pendidikan sebagai pengajar,
menjadikan saya tumbuh di kelilingi guru-guru, mulai dari kakek, uwa, bibi, paman, termasuk mamah, semuanya berprofesi sebagai Guru. Walaupun hampir semua anggota keluarga menjadi seorang guru namun spesialis nya beda-beda,
mamah dengan spesialis "matematika" nya beliau mengajar di SD, yang lebih spesial lagi, beliau mengajar kelas  1 (wow......mamah saya luar biasa ^_^ !!!).
jadi nampaknya saya cukup yakin bahwa passion saya dalam hidup ini adalah menjadi seorang yang dapat berbagi Ilmu (semoga kelak saya jadi Dosen :) aamiin)
untuk berbagi Ilmu, tentunya kita harus punya Ilmunya. memang benar Ilmu dapat di peroleh dimana saja,kapan saja, dan dalam keadaan apa saja walaupun tidak di sekolah sekalipun. Namun dari sisi duniawi, Ilmu pendidikan diperoleh dengan cara bersekolah. tentunya semakin tinggi background pendidikan seseorang akan memiliki kredibilitas dibidangnya.
menyadari hal ini, semenjak saya menginjak kelas 9 SMP saya memiliki cita-cita untuk bersekolah setinggi-tingginya supaya apa yang menjadi Visi saya dapat terwujud.
"untuk apa sekolah tinggi-tinggi? untuk gelar? gengsi?"  saya tegaskan, NO !!
sebagai muslim, sudah kewajibannya untuk menuntut ilmu tanpa kenal usia dan waktu, Dari lubuk hati saya yang terdalam, saya ingin hidup saya di dunia yang sementara ini minimal saya dapat bermanfaat bagi Kedua orang tua saya, bagi keluarga, bagi orang-orang disekitar, syukur-syukur bisa menimbulkan manfaat bagi umat walaupun hanya setitik saja.

saya bertanya pada diri sendiri,
"bagaimana saya bisa kuliah sedangkan biaya kuliah sangat mahal? belum lagi ditambah biaya hidup untuk diri saya sendiri?
belum lagi biaya untuk tugas, alat tulis, praktikum dan bla..bla..bla.."
Ide pertama yang muncul di benak saya adalah..
"Aha.....SMK!
Saya lanjutkan saja sekolah saya ke SMK,
yup setidaknya lulus dari SMK saya bisa langsung kerja dengan begitu ada Uang untuk Kuliah"

Singkat cerita terjadi perdebatan antara saya dan mamah, dimana mamah saya lebih pro anaknya sekolah ke SMA saja namun pada akhirnya saya juga yang menang (hehe..untung saja sistem pemerintahan di rumah menggunakan sistem pemerintahan demokrasi :-) )
Menginjak kelas 2, pandangan saya berubah. saya mulai berfikir "daripada kerja sambil kuliahmending kuliah aja tapi beasiswadan dari saat itu saya mulai menumbuhkan energi-energi positif dengan menyakini saya pasti bisa mendapatkannya.
tentunya dengan cara berdoa dan minta di doain orang tua + berusaha mendapatkan nilai yang baik.
"pernah merasa menyesal sekolah di SMK?"
yap... penyesalan yang amat dalam pernah saya alami ketika saya kelas 3 SMK
saya menyadari bahwa SMK saya belum dapat mendaftarkan anak didiknya untuk ikut SNMPTN.
saya merasa nilai-nilai rapor yang selalu saya usahakan baik terasa sia-sia.
"mau ikut Seleksi Mandiri Kampus atau SBMPTN?" saya sadar betul bahwa SOAL UJIAN MASUK Seleksi Mandiri Kampus dan SBMPTN adalah pelajaran anak SMA, sedangkan kemampuan Materi yang saya kuasai hanya materi anak SMK yang kebanyakan praktikum dibanding teoritisnya.

kecemasan diatas ternyata terbukti 100%
saya tidak lolos Ujian Masuk Mandiri, apalagi SBMPTN.
semua usaha Ikut Ujian tersebut saya lakukan di kota Bandung, kota gede yang jauh beda dengan kampung halaman saya. dianterin orang tua buat Daftar dan Ujian sana sini? NEHI NEHI, NO, NO, NO.
Gadis kampung ini memberanikan diri pergi sendiri ke kota untuk pertama kali, hanya mengandalkan nanya-nanya bis dan angkot yang dapat mengantarkan ke tempat ujian, tapi alhamdulilah ada bantuan kerabat dan teman disana. (terimakasih buat Om dan bibi,  Shefit dan keluarga yang sudah menampung saya beberapa minggu di bandung ^_^)
"masa udah di usahain sebaik mungkin eh gagal, terus udah gagal mesti meratapi gitu?  enggaklah! yang ada itu semakin greget buat nyoba lagi, nyoba lagi, sampe dapet"


Dari keggagal itu, tanpa sengaja saya dapat informasi mengenai pendaftaran sekolah kedinasan,
Setelah di cari tahu,ternyata disana terbuka luas peluang untuk bisa mendapat beasiswa dan jaminan kerja pasca sekolah.
"Yup, kalo seleksi di kampus X gagal. maka saya pasti akan lulus seleksi kali ini" gumam hati kecil saya dengan penuh keyakinan.

benar saja, ternyata Allah S.W.T menjawab semua do'a dan harapan saya dan orang tua. Saya lulus seleksi di salah satu sekolah kedinasan, dimana disitu saya mendapatkan beasiswa dan akan dibina untuk menjadi seorang penyuluh.
"ternyata nilai-nilai rapor yang saya usahakan selama SMK dulu dapat berguna,
Doa-doa dan tekad saya semasa SMK dulu dapat terjawab."
pada awal tahun pertama saya kuliah saya tidak memungkiri, ada perasaan dimana saya bertanya pada diri sendiri "kenapa harus dapat yang ini, kenapa engga yang disana?" (astagfirullah, saya tidak bersyukur kalo bertanya seperti itu).
karena "Rencana Allah. S.W.T selalu yang terbaik dibanding rencana kita."
maka dari itu hal terbaik adalah mensyukuri pemberian-Nya karena
"Allah memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang ktia inginkan."



mari kita lihat di sini, List Harapan saya semasa SMK :
1. Ingin Kuliah, tapi dapat beasiswa
2. Ingin bermanfaat bagi orang lain dengan cara berbagi Ilmu

dan Jawaban Allah. S.W.T terhadap wishlist saya :
1. Kuliah di salah satu Sekolah Kedinasan
2. Dibina Menjadi seorang penyuluh yang kelak wajib membagikan ilmu hasil sekolah pada masyarakat daerah.

jadi gimana pendapat teman-teman? hehe
cita cita saya memang ingin berbagi Ilmu terutama (semoga kelak saya menjadi Pengajar/Dosen)
tapi ternyata Allah menyuruh saya belajar dulu menjadi penyuluh terlebih dahulu. :-)
(doakan supaya saya amanah.  ^_^)



Pelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman saya diatas
1. Bulatkan Niat dan Tumbuhkan Tekad yang kuat.
2. Berdoa dan selalu yakini dengan penuh prasangka Baik.
(Allah itu sesuai prasangka Hambanya, jadi mari kita belajar selalu berprasangka baik pada-Nya)
3. Usahakan yang terbaik, jangan mengeluh dan berputus Asa. bila gagal, bangkit dan berusaha lebih baik lagi.
*Alhamdulilah saya kuliah tanpa biaya sepeserpun alias Nol Rupiah. ^_^



"bila sesuatu yang kau inginkan tak terwujud juga,
barangkali sesuatu itu memang tidak baik untukmu.
karena bila memang sesuatu itu baik untukmu,
kamu akan mendapatkannya juga walau dengan cara yang tidak terduga"



Tag : LIFE JOURNEY
7 Komentar untuk "KULIAH NOL RUPIAH"

thank tehkem, always jadi inspirasi

Terimakasih ๐Ÿ™‡๐Ÿ™‡๐Ÿ™‡๐Ÿ™‡

Mantab, ditunggu lagi artikel barunya.

Terimakasih atas review nya, semoga bisa menerbitkan artikel baru yang lebih menarik :)

Terimakasih atas Jempolnya ๐Ÿ˜Š

Making Money - Work/Tennis: The Ultimate Guide
The ํ† ํ†  ์‚ฌ์ดํŠธ ๋„๋ฉ”์ธ way you would expect เธซเธฒเน€เธ‡ิเธ™เธญเธญเธ™เน„เธฅเธ™์ from betting on the tennis matches of tennis septcasino is to bet on the player you like most. But you casinosites.one also need a different https://deccasino.com/review/merit-casino/

Back To Top